2011

Hidup saya jadi berarti


Banyak orang menderita dan hidup di dalam rasa sakit. Tidak kira apakah Anda tinggal di negara yang maju atau berkembang, Anda bertemu dengan permasalahan yang sama.
Ada yang mempunyai masalah dengan pekerjaan mereka. Saya membaca di koran beberapa hari yang lalu, diberitakan bahwa di Sepanyol, lebih dari 20% penduduknya menganggur di 2012, itu berarti satu dari lima orang tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap. Terdapat satu kota kecil di Sepanyol di mana 1,200 dari penduduknya menang lotere bersama-sama dan setiapnya menerima $40,000 untuk merayakan Natal, hal ini memberikan begitu banyak sukacita dan pengharapan bagi mereka, namun bagaimana dengan mereka yang tidak menang?
Ada yang mempunyai pekerjaan yang sangat berat di kantor, berhadapan dengan tekanan dan pengharapan dari bos dan kolega, tekanan yang sebenarnya bisa saja menghancurkan kewarasan seseorang.

Bagi pelajar, mereka berhadapan dengan tugas dan ujian yang tidak ada akhirnya. Tidak ada sukacita dan tujuan dalam studi mereka, karena banyak yang memilih mempelajari jurusan yang "popular" karena memenuhi tuntutan dari orant tua.  Ada yang tidak tahu mau diapakan hidup ini, yang menjadi harapan mereka adalah studi mereka akan membuka jalan untuk memperoleh penghasilan yang bagus di masa akan datang.
Ada orang yang telah disakiti oleh orang tua, saudara, teman-teman, kolega, kekasih dan yang lainnya. Mereka mungkin dihantui oleh rasa benci, tanpa pengampunan dan menyimpan dendam untuk selamanya.

Ada yang telah kehilangan teman-teman terdekat dan juga anggota keluarga. Baru-baru ini ada kecelakaan, seorang anak remaja yang baru 3 bulan mendapatkan SIM, mengalami kecelakaan saat menjemput adiknya dan beberapa temannya pulang setelah menghadiri suatu pameran pendidikan. Adik dan dua sahabatnya meninggal langsung di tempat kejadian itu. Dia menangis dan menangis di acara pemakaman. Diihantui oleh perasaan bersalah dia tidak henti-henti memukul dirinya sendiri untuk melepaskan frustrasinya. Bayangkan rasa bersalah yang akan terus menghantui kehidupannya.
Ada yang memilih untuk lepas dari semua permasalahan dengan memakai narkoba, minuman beralkohol atau berpesta pora.Mereka merasakan tidak ada cinta sejati dan kepedulian di dunia ini, semua orang memakai topeng dan berpura-pura gembira. Jadi sebaiknya jalani hidup ini dengan berpesta pora dan mencari kesenangan dan kegembiraan di dunia ini karena hidup ini singkat.

Apakah hal-hal yang Anda dapat sesungguhnya Anda andalkan dari dunia ini untuk memberi Anda pengharapan? Karir? Keluarga? Istri atau suami? Anak-anak? Menang lotere?

Allah telah berjanji, Dia memberi kita pengharapan, dia mengutus Yesus Kristus  anaknya. Suatu pengharapan dari Allah telah dberikan kepada kita.
Saya akan membagikan bagaimana saya memahami arti penting kehidupan...
Saudara perempuan saya yang paling sulung merupakan orang Kristen yang pertama di dalam keluarga saya. Dia menerima begitu banyak tentangan dan tantangan dari keluarga termasuk saya saat dia terus ke gereja sebelum dia dibaptis. Tapi dia yakin bahwa suatu hari, keluarganya akan diselamatkan. Dia melihat apa yang telah disiapkan Allah baginya, yang sepertinya tidak mungkin pada waktu itu.
Setelah saya selesai SMP, saya ke SMA yang dekat dengan gereja ini. Akhirnya saya tinggal bersama beberapa saudara Kristen di sebuah rumah. Saya bertemu dengan banyak orang dari gereja dan akhirnya saya sendiri ikut ke gereja. Saya mendengarkan ajaran Tuhan dan juga janji-janjinya. Saya belajar apa itu kasih dan apa itu kasih karunia, apa yang menjadi tujuan hidup kita menurut Kitab Suci. Saya akhirnya mengenal siapa Allah Yahweh itu.

Allah berkerja dalam cara yang luar biasa untuk membawa orang untuk mengenalNya. Saya menemukan bahwa Allah tidak seperti yang saya bayangkan dulunya. Dia sangat berbeda dengan imaginasi saya. Cara Allah sangat-sangat luar biasa dan sama sekali berbeda dari dunia.

Saat seluruh dunia memberitahu Anda untuk menjadi tangguh dan kuat, Allah berkata Anda tidak boleh bergantung pada kekuatan Anda tapi pada Dia.
Saat semua orang memberitahu Anda bahwa yang lebih kuat akan berkuasa dan yang lemah harus mengalah, dan inilah lumrahnya dunia, tapi Allah memberitahu saya bahwa Dia akan memakai yang lemah dan yang  rendah hati.

Saat seluruh dunia berkata bahwa Anda harus belajar untuk mengasihi diri Anda sebelum Anda dapat mengasihi orang lain, Allah berkata bahwa Anda harus mengasihi orang lain seperti diri Anda sendiri. Mereka yang mau menyelamatkan dirinya akan kehilangan, tapi mereka yang mengorbankan nyawanya akan memperoleh hidup.
Saya pernah bertemu dengan seorang pencandu narkoba dari pusat rehabilitasi dan orang ini adalah seorang pembunuh bayaran dari Filipina. Allah telah melakukan pekerjaan yang luar biasa di dalam hidupnya. Saya dapat melihat matanya yang penuh pengharapan dan Anda tahu bahwa Allah telah berkerja di dalam hidupnya. Allah telah memberinya, dan juga kita semua suatu pengharapan yang unggul dengan mengutus  Yesus ke dalam dunia ini, suatu kesempatan untuk menjadi seorang manusia baru. Sesungguhnya, Allah berkerja dalam cara yang ajaib. Janganlah merasa aneh saat mendengarkan bahwa Allah telah mengutus Yesus untuk mati bagi dosa Anda, janganlah merasa aneh.  Karena inilah suatu fakta kebenaran yang dapat Anda alami sendiri.

Lewat gereja, saya mengenal Allah. Saat saya memandang kembali dan melihat perubahan yang telah Allah kerjakan dalam hidup saya dan kakak-kakak saya, saya sesungguhnya mau mengucap syukur pada karya Allah yang ajaib. Saya dulunya orangnya kasar dan tidak menyenangkan, tapi setelah mengenal Allah, Dia mengubah saya. Dia mengajarkan pada saya tujuan hidup; Dia mengajarkan pada saya apa itu kasih sejati dan kasih karunia, dan juga karakternya. Sekalipun saya masih mempunyai banyak kelemahan, tapi Allah bekerja di dalam diri saya dari waktu ke waktu.

Sejak tahun 2007, saya mulai menghargai apa itu arti penting kehidupan karena hal itu terjadi di dalam hati saya. Jika apa yang saya bagikan ini terdengar aneh bagi Anda, saya mau mengundang Anda untuk datang dan mencari tahu, temuilah apa itu arti penting kehidupan. Allah telah mengutus Yesus lebih dari 2000 tahun yang lalu untuk memberi kita suatu pengharapan yang kekal, untuk mengubah kita menjadi manusia baru! Janganlah menyia-yiakan kesempatan ini!

(Saudara Wei adalah seorang mahasiswa yang mengalami kasih karunia dari Allah yang nyata dalam hidupnya,  dan sekarang menjadikan tujuan hidupnya untuk membawa lebih banyak orang untuk mengenal Yesus Kristus.)

Sinar Terang di Afrika

(David Livingstone 1813-1873)
Redaktur

Menjelang subuh, David Livingstone merasakan tubuhnya sudah tidak berdaya lagi. Dengan bersusah payah ia bangkit dari tempat tidur dan berlutut di samping ranjangnya untuk berdoa kepada Tuhan yang telah dengan setia menemaninya selama 33 tahun di Afrika. Ketika pembantunya Susi dan Chumah masuk ke gubuknya di pagi hari, mereka menemukan Livingstone dalam posisi berdoa dan sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Dunia telah kehilangan seorang misionaris, penjelajah dan pria yang mulia.
Walaupun Livingstone lebih senang menyebut dirinya seorang misionaris tetapi banyak yang menilai bahwa sumbangannya yang terbesar adalah usahanya untuk menghapus perbudakan dari benua Afrika. Salah satu ucapannya yang terakhir adalah, "Saya akan melupakan semua kelaparan, penderitaan dan pencobaan yang telah saya alami, jika saya berhasil menghentikan perdagangan budak di benua ini."
Kedatangan Livingstone ke benua Afrika pada tahun 1841 adalah untuk mengabarkan Injil, tetapi kekejaman sadis yang dilakukan oleh kaum Boer dalam menjalankan perdagangan budak membuat Livingstone berikrar, "Setelah melihat kesengsaraan yang diakibatkan oleh perbudakan, saya harus melakukan segalanya yang mungkin untuk menumpas dan mengurangi tingkat kejahatan ini!"
Penentangan para misionaris terhadap perdagangan budak menjadikan mereka musuh utama para pedagang budak. Seringkali para misionaris bukan saja diancam oleh kaum Boer tetapi juga oleh suku-suku Afrika yang menganggap mereka konco-konco para pedagang budak. Tetapi pertemuan dengan Livingstone seringkali mengubah pandangan suku pribumi terhadap para misionaris.
Livingstone yang juga adalah seorang dokter medis seringkali menempuh perjalanan yang berbahaya untuk merawat orang yang membutuhkan. Pernah sekali, di tengah malam seorang utusan datang membawa kabar bahwa seseorang telah diserang badak di tengah hutan dan dalam keadaan kritis. Teman-teman Livingstone menasehatinya untuk tidak berangkat ke hutan di tengah malam karena kondisi medan yang berbahaya dan ancaman serangan hewan-hewan liar. Tetapi bagi Livingstone hal ini memang telah menjadi tugasnya untuk sedapat mungkin menolong orang yang membutuhkan bantuannya. Ia berangkat dengan berjalan kaki melintasi hutan sejauh 10 km. Setibanya di tempat ternyata korban serangan badak itu sudah meninggal dunia. Apakah usahanya sia-sia? Sama sekali tidak karena melalui tindakannya, orang-orang pribumi itu bisa melihat kasih dan pengorbanannya untuk menolong mereka dan ini membedakan dia dari para pedagang budak.

Penemuan Livingstone dan keberhasilannya sebagai seorang penjelajah dan ilmiawan dapat dibaca di banyak buku sejarah tentang benua Afrika. Tetapi warisan peninggalan Livingstone yang terbesar adalah teladan hidupnya. Berkali-kali Livingstone ditipu, dikhianati dan difitnah oleh orang lain demi kepentingan mereka sendiri. Tetapi hal-hal ini tidak membuat Livingstone patah semangat dan meninggalkan pekerjaan yang sudah dimulainya. Kesetiaan dan fokusnya kepada Tuhan dalam melaksanakan tugas yang sudah dipercayakan kepadanya menjadi ciri dari karakternya.
Setelah menemukan tuannya dalam keadaan tidak bernyawa, Susi dan Chumah memulai persiapan untuk membawa jenazahnya kembali ke Inggris. Hal ini bukanlah suatu hal yang sederhana karena mereka harus melintasi hutan ribuan kilometer jauhnya dengan berjalan kaki dan naik perahu. 

Jantung dan organ-organ tubuh lainnya dikeluarkan dan dimakamkan di bawah sebuah pohon yang besar. Jenazahnya kemudian dibalsem dan dikeringkan di bawah matahari. Selama 14 hari dalam proses pengeringan, mereka bergilir menjaga jenazah itu 24 jam sehari untuk memastikan tidak ada hewan yang mendekat. Perjalanan memulangkan jenazah Livingstone dari hutan di Afrika ke Inggris memakan waktu 9 bulan lamanya. Hal ini sendiri merupakan suatu mukjizat, suatu keajaiban yang terjadi hanya karena kasih. Ini membuat kita bertanya-tanya, kira-kira seperti apakah kesaksian hidup Livingstone itu sehingga membuat pembantu-pembantu tersebut begitu mengabdi kepadanya dan mengasihi dia? Lewat tindakan mereka, Chumah dan Susi memperlihatkan kasih dan hormat mereka kepada Livingstone. 

Setelah kematian Livingstone, Susi akhirnya memberi diri untuk dibaptis dan mengambil nama baru, David, untuk memperingati orang yang pertama kali mengajarkan makna menjadi seorang Kristen kepadanya.
Bertahun-tahun setelah kematiannya, upaya Livingstone mulai membuahkan hasil. Afrika tidak lagi menjadi benua yang tertutup, perdagangan budak dikutuk dan lebih dari 500 misionaris mulai bekerja di Afrika. Banyak yang mengaku tertarik dan memberi diri untuk melayani di Afrika karena terinspirasi oleh tulisan dan teladan hidup Livingstone.

Back to Top